close

UTU dan Pemkab Aceh Singkil Lakukan Hilirisasi Teknologi Rumpon Ijuk untuk Nelayan Kecil melalui Program Matching Fund

MEULABOH, UTU – Universitas Teuku Umar bersama dengan Dinas Kelautan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil telah melakukan penyerahan 7 rumpon ijuk kepada masyarakat Kepulauan Banyak melalui kegiatan Matching Fund Kedaireka Tahun 2022 Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia pada tanggal 23-24 November 2022.

Kegiatan tersebut merupakan kemitraaan bersama Dinas Perikanan Kabupaten Aceh Singkil dan Panglima Laot Lhok di 7 kawasan Kepulauan Banyak yaitu Lhôk Pulau Baguk, Lhôk Pulau Balai, Lhôk Teluk Nibung, Lhôk Suka Makmu, Lhôk Ujung Sialit, Lhôk Haloban dan Lhôk Asantola.

Kegiatan yang dikemas dengan FGD dan workshop pembuatan rumpon laut dangkal berbahan serat ijuk merupakan kegiatan dalam upaya hilirisasi teknologi rumpon ijuk untuk peningkatan mata pencaharian Nelayan Laut Dangkal di Kabupaten Aceh Singkil.

Baca Juga :  Peran Perguruan Tinggi dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Indonesia Melalui Kampus Sehat

Panglima Laôt Pulau Baguk, Amrin T menyampaikan bahwa ini sebuah inovasi yang sangat baik untuk nelayan karena selama ini kami belum pernah mendapatkan pengetahuan tentang rumpon ijuk dan tentunya kami berharap rumpon ijuk dari Universitas Teuku Umar menjadi awal yang baik dalam peningkatan ekonomi masyarakat nelayan.

Sementara itu, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UTU, Prof. Ali S mengatakan rumpon ijuk merupakan alat bantu penangkapan ramah lingkungan (Biodegradable FADs) yang telah diteliti oleh Hafinuddin dan Tim FPIK UTU dari tahun 2016. Kelebihan rumpon ijuk ini adalah daya tahan perendaman di Perairan sehingga umur ekonomis rumpon ijuk lebih tinggi dibandingkan rumpon tradisional.

“Selain itu rumpon ijuk mampu menjadi daerah penangkapan ikan potensial sehingga biaya operasional nelayan kecil dapat menurun dengan adanya kepastiaan lokasi untuk menangkap ikan,” Jelasnya.

Baca Juga :  Sinergitas Media dalam Membangun Ekosistem Reka Cipta

Sementara Itu Kepala Dinas Kelautan Aceh Singkil menyambut baik terkait inovasi rumpon ijuk UTU semoga menjadi jawaban untuk atas permasalahan nelayan dalam jauhnya daerah penangkapan ikan dan menurunnya hasil tangkapan nelayan.

“Rumpon ijuk adalah inovasi teknologi tepat guna untuk nelayan kecil dan hilirisasi teknologi rumpon ijuk melalui matching fund Kedaireka FPIK UTU dan Dinas Perikanan Kabupaten Aceh Singkil merupakan bentuk kolaborasi strategis antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah untuk alternatif peningkatan mata pencaharian yang muara akhirnya adalah bertumbuhnya ekonomi masyarakat nelayan/pesisir,” Ungkapnya.