close

UKF IPB Selenggarakan Pendidikan Konservasi untuk Anak-Anak di Kampung Wisata Ciwaluh Desa Wates Jaya, Bogor

Uni Konservasi Fauna (UKF) IPB melaksanakan kegiatan Social Conservation Program (SCP) di RT 03/RW 05 Kampung Wisata Ciwaluh Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, 15/5. Kampung Wisata Ciwaluh merupakan kawasan wisata berbasis alam dengan berbagai macam pilihan destinasi ekowisata, seperti curug, camping ground, dan arung jeram.
 
SCP merupakan kegiatan sosial lingkungan berkelanjutan yang ditunjukkan sebagai bentuk bakti UKF IPB University dalam memasyarakatkan konservasi. Kegiatan tersebut berupaya membantu masyarakat yang berada di dalam maupun sekitar kawasan wisata berbasis alam (ekowisata). Kegiatan yang dilakukan berupa bakti sosial, pengembangan dan peningkatan potensi daerah, dan pendidikan konservasi.
 
Salah satu bentuk pendekatan program ini adalah menjangkau anak-anak untuk mengenalkan mereka dengan konservasi. Kegiatan pendidikan konservasi memiliki sasaran anak-anak Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Adapun materi pendidikan konservasi pertama yang disampaikan adalah mengenai konsep diri, pengenalan mengenai lingkungan, sampah, dan sumberdaya hayati. Selain itu, anak-anak juga diajak untuk menonton film dokumenter pemanfaatan sumberdaya hayati.
 
Kondisi geografis Desa Wates Jaya yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango tidak hanya menguntungkan sebagai kawasan Kampung Wisata Ciwaluh, melainkan berbagai komoditas perkebunan dan pertanian.
 
“Di sini tidak hanya mengandalkan sektor ekowisata saja, masyarakat di sini memiliki  produk kopi khas Ciwaluh juga,” ucap Ketua Rukun Warga setempat.  Ia juga menjelaskan potensi kekayaan sumberdaya hayati yang ada di wilayahnya belum diteliti dan dikembangkan secara maksimal. Ia menyebut, keterbatasan pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan dalam aspek konservasi masih kurang.
 
Pengelolaan kawasan ekowisata di Kampung  Ciwaluh pertama kali dibuka untuk umum pada 2010. Namun, sejak 2018 dikembangkan dan dikelola oleh kelompok pemuda-pemudi setempat bernama Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS).
 
“Kami senang dengan kehadiran mahasiswa IPB University untuk bisa terlibat dalam membantu dan mengenalkan masyarakat mengenai konservasi dan lingkungan, khususnya anak-anak. Harapannya, dengan ilmu yang didapat di kuliah, nantinya dapat membantu permasalahan kampung lainnya yang lebih kompleks,” ucap Sandi, salah satu pengurus POKDARWIS. (*/RA)

Baca Juga :  Dosen ITS dan ITB Berkolaborasi Rancang FEED Proyek Geng North