close

Tumbuhkan Kewirausahaan pada Mahasiswa, Sekolah Vokasi IPB University Adakan Pelatihan SiTarik

Divisi Lingkungan Departemen Sosial dan Pengabdian Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University menggelar webinar sekaligus sebagai opening pelatihan SiTarik (Mahasiswa Pintar Hidroponik) secara daring, 14/3. Tema kegiatan adalah “Pelatihan dan Kewirausahaan Hidroponik.”

Dalam sambutannya, Dekan Sekolah Vokasi IPB University, Dr Arief Daryanto sangat mengapresiasi dan mendukung terlaksananya kegiatan ini serta berharap agar para peserta dapat memperoleh manfaat dengan baik.

“Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi solusi untuk menghadapi tantangan utama dalam pertanian yaitu bagaimana kita memproduksi lebih banyak, lebih bersahabat dengan alam, menghasilkan kualitas yang lebih baik, dan termasuk dalam pemanfaatan lahan terbatas,” ungkapnya.

Ia pun berharap, kegiatan pelatihan ini dapat menumbuhkan semangat mahasiswa untuk mulai berbudidaya dan terjun di bidang pertanian sebagai salah satu langkah konkret dalam menjawab tantangan-tantangan yang muncul di bidang pertanian.

Baca Juga :  Mahasiswa KKN-T IPB University Laporkan Hasil Program Kerjanya di Kecamatan Cisarua

Kegiatan pelatihan ini turut mengundang Alfi Kamelia Amany (Mahasiswa Fakultas Kesehatan Lingkungan Universitas Indonesia) dan Habib Faddlurrohman Simabur (CEO BSI Farm Bogor). Keduanya memaparkan materi mengenai teknik budidaya hidroponik sederhana dan cocok dilakukan oleh pemula serta peluang bisnis budidaya hidroponik yang sangat menjanjikan.

“Metode hidroponik yang dapat dilakukan dengan mudah tapi peluang tumbuhnya besar adalah wick system. Metode ini juga dikenal dengan biaya pembuatannya yang murah sehingga dapat menekan biaya produksi. Melalui budidaya hidroponik ini, kita dapat menjawab kebutuhan pasar yang permintaan sayuran dengan kualitas yang lebih bersih dan sehat,” ungkapnya.

Proses budidaya hidroponik mencakup kegiatan persemaian, peremajaan, dan tanaman dewasa sampai dengan panen. Budidaya secara hidroponik dapat dilakukan dengan memanfaatkan barang bekas contohnya botol air mineral. Dengan demikian, proses budidaya hidroponik dapat berperan dalam pemanfaatan limbah sampah plastik. Budidaya secara hidroponik juga tidak memerlukan lahan yang luas sehingga bisa dilakukan di halaman rumah yang sempit ataupun di rooftop.

Baca Juga :  Dalam Seminggu, UTU Memenangkan 3 Kompetisi Kemendikbudristek RI

“Dewasa ini kita sering mendengar berita tentang pertanian, seperti prediksi akan adanya krisis petani pada 10 sampai dengan 15 tahun ke depan dan semakin berkurangnya lahan pertanian akibat alih fungsi lahan. Di samping hal itu, permintaan terhadap sayuran makin meningkat dengan adanya tren gaya hidup sehat. Oleh karena itu, budidaya hidroponik ini merupakan sebuah solusi bagi permasalahan tersebut sekaligus peluang bisnis yang sangat menjanjikan karena mengangkat konsep urban farming,” ucap Habib. (WB/WT/RA)