close

Survei II TDMRC Unsyiah: Banyak Masyarakat Belum Proteksi Diri saat Tiba di Rumah

im Survei TDMRC yang merupakan bagian dari Satgas Covid-19 Unsyiah melaporkan hasil survei ke II risiko individu terhadap Covid-19 di provinsi Aceh. Salah satu hasilnya adalah, sebagian besar responden masih belum melakukan proteksi diri saat tiba di rumah. (Banda Aceh, 2/4/2020).

Ketua Satgas Covid-19 Unsyiah Prof. Dr. Marwan mengatakan, tujuan utama survei ini adalah untuk memotret gambaran tingkat risiko individu di Provinsi Aceh terhadap bahaya virus Corona.

“Instrumen survei yang disebarluaskan sekaligus dimaksudkan sebagai perangkat evaluasi/uji mandiri (self-assessment tool) bagi responden, untuk mengetahui tingkat kerentanan dirinya terhadap bahaya virus corona,” ucap Marwan.

Secara keseluruhan, survei yang dilakukan oleh Rina Suryani Oktari, M.Si, Dr. Syamsidik, dan Prof. Khairul Munadi ini, terdapat 5.005 responden yang mengisi formulir secara daring untuk survei ini. Dari jumlah tersebut, 4.624 responden menyetujui jawabannya menjadi sumber data untuk analisis kajian ini.

Baca Juga :  Unpad Akan Terapkan Pembelajaran Hybrid pada Agustus Mendatang

Sebagai koordinator survei, Rina menyebutkan, dari hasil survei tersebut ternyata masih banyak responden yang belum melakukan upaya proteksi setelah beraktivitas di luar rumah, seperti meletakkan sabun/ hand sanitizer di pintu masuk, segera mandi, dan merendam baju/pakaian bekas dipakai di luar rumah. Padahal semua ini berpotensi untuk menularkan virus corona di dalam rumah.

“Maka kami menghimbau kepada masyarakat untuk  selalu menjaga anggota keluarganya agar aman dari serangan virus dengan senantiasa menjaga kebersihan diri, lingkungan, serta menjaga tubuh tetap sehat dengan imunitas yang kuat,” ucapnya.

Selain itu, hasil survei juga menunjukkan secara umum, lebih dari 50% dari total 4.624 responden berada dalam kelompok dengan tingkat risiko sedang dan tinggi. Lalu masih cukup banyak para responden yang menghabiskan waktu atau beraktivitas di luar rumah yaitu sekitar 76% dari total responden.

Baca Juga :  Kolaborasi Mahasiswa KKN-T IPB University Aktifkan Kembali ‘Green and Clean’ Kampung Kedokan Bogor

“Lebih dari 90% responden masih menyentuh benda/uang, yang juga disentuh orang lain yang dapat menjadi media penyebaran virus Corona,” ucap Rina.

Kemudian, dari segi karakteristik responden, laki-laki memiliki risiko tertular virus corona lebih tinggi dibandingkan perempuan. Selain itu responden dengan umur kurang dari 26 tahun dan lebih dari 55 tahun merupakan kelompok yang memiliki risiko tertular virus Corona lebih tinggi, dibandingkan kelompok umur yang lain.

“Hal ini disebabkan karena para responden masih cukup banyak menghabiskan waktu di luar rumah,” tutup Rina.