close

Siapkan Mahasiswa sebagai Petani Muda, IKA Faperta IPB University Gelar Business Model Sistem Cluster

Ikatan Alumni Fakultas Pertanian (IKA Faperta) IPB University bekerjasama dengan Radio Distorsi Jiwa dan Badan Eksekutif Mahasiswa Faperta IPB University menyelenggarakan Webinar dengan topik “Business Model Sistem Cluster,” 27/3. Webinar ini sebagai upaya membentuk wirausaha muda di bidang pertanian.

Acara ini menjadi salah satu wadah untuk mewujudkan capacity building dengan tujuan mengembangkan kapasitas mahasiswa agar memiliki semangat untuk berjuang menjadi petani muda. Hal ini juga didukung dengan adanya perubahan kurikulum di Fakultas Pertanian untuk menempatkan mahasiswa di luar kampus namun tetap dapat dikatakan kuliah.

Dr Sugiyanta, Dekan Fakultas Pertanian IPB University menyampaikan “Pada kurikulum 2020, ada ruang 20 SKS (Satuan Kredit Semester) bagi mahasiswa menambah pengalaman dan belajar di luar kampus. Sehingga ke depan, alumni kita diharapkan lebih adaptif karena sudah belajar di lapang langsung,” ujarnya.

Baca Juga :  Sesditjen Dikti: Akademisi dan Peneliti Harus Terlibat Aktif Penanganan Covid-19

Sandi Okta Susila, petani milenial Alumnus Departemen Agronomi dan Hortikultura (AGH), Faperta IPB University menyampaikan, “Saya mengembangkan satu prinsip dalam berwirausaha yaitu BISNIS yang artinya berbasis ilmu, selebihnya dari itu inovatif, strategi, niat yang kuat, informasi dan teknologi, dan supel itu adalah bagian dari satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Ilmu adalah cakrawala dunia yang bisa mengakselerasi usaha,” terangnya.

Menurut Sandi, menjadi wirausaha harus menghindari berpikir tentang kebermanfaatan produk saja. Pemikiran tersebut memang penting tetapi ada yang tidak kalah penting yang sekarang ini hampir terlupakan dari anak milenial yaitu etika yang baik ketika kita berkomunikasi, bernegoisasi, maupun berbisnis.

Sementara itu, Rizal Fahreza, CEO Eptilu yang juga alumnus IPB University dari Departemen AGH Faperta turut berkisah tentang awal memulai usaha Eptilu hingga besar sampai sekarang yang dipenuhi dengan proses pembelajaran. “Pembelajaran yang saya dapatkan itu mulai dari pembibitan, produksi, asosiasi, sampai ke packaging ataupun industrial,” terangnya.

Baca Juga :  Pertama di Indonesia, Dosen Perempuan ITS Raih Dr Willmar Schwabe Award

Dengan semua kegemilangannya tersebut, tidak lantas membuat Sandi maupun Rizal menutup diri dan keinginannya untuk dapat lebih baik lagi ke depan.