close

Sekolah Vokasi IPB University Gelar Pelatihan Penyusunan Metode Pembelajaran PBL

Hal yang sangat dibutuhkan dalam proses upgrade dari D3 ke D4 adalah super link and match. Oleh karenanya Sekolah Vokasi IPB University sedang berbenah untuk menjalin dan mempererat hubungan kerjasama dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). Sekolah Vokasi juga sedang menggarap dengan sangat intens keberadaan teaching factories sehingga Problem Based Learning (PBL) melalui teaching factories sangat memungkinkan untuk dilaksanakan.

Hal ini disampaikan Dekan Sekolah Vokasi IPB University, Dr Arif Daryanto dalam Pelatihan Penyusunan Metode Pembelajaran PBL, (3/4). Dr Arief menambahkan bahwa rencananya pada 10 April 2021, Sekolah Vokasi akan panen perdana The Most Modern Closed House in Campus, panen perdana ini cukup untuk menambah kesejahteraan.

“Per 35 hari, potensi net profit yang dapat dihasilkan yaitu 100 hingga 150 juta rupiah. Dana ini dipakai untuk subsidi yang dipakai untuk pembangunan dua green house modern yang berlokasi di Sukabumi dan Bogor. Harapan dengan diadakannya workshop ini semoga dapat menginspirasi untuk memperbaiki Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan sebagainya,” terangnya.

Baca Juga :  Program Studi Film dan Televisi Hdirkan CEO Rangka ID di Kuliah Umum Praktisi Mengajar

Kegiatan ini menghadirkan Ir Lien Herlina, MSc selaku Direktur Pengembangan Program dan Teknologi Pendidikan IPB University dan Dr Feri Kusnandar selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Fakultas Teknologi Pertanian IPB University.

Ir Lien Herlina, MSc pada awal paparannya menjelaskan bahwa di Sekolah Vokasi, sarana prasarana tersedia dengan baik sehingga untuk pembelajaran ataupun perspektif pendidikan vokasi sangatlah memadai untuk dilaksanakan. Tidak ada alasan bagi Sekolah Vokasi IPB University untuk tertinggal pada aspek pembelajaran.

“Tentu kuncinya ada pada koki-koki atau para pengajarnya untuk mengoptimalkan sarana yang telah tersedia. Pembelajaran saat ini sangat dibutuhkan growth mindset yang artinya memiliki pola pikir yang baru atau berkembang. Connector utama ke Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI), Dunia Usaha Dunia Akademik (DUDA), Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA) adalah Immersive Learning, pembelajaran yang membuat mahasiswa nyebur langsung di dunia nyatanya dan dosen hanya menjadi mentor dan memberi guidance saja,” paparnya.

Baca Juga :  PENTINGNYA SINERGI DUNIA INDUSTRI DAN PERGURUAN TINGGI

Menurutnya, untuk PBL ini dibutuhkan pola pikir yang dinamis. Prinsip dasar PBL yaitu pembelajaran yang menggunakan problem atau issues sebagai kendaraan untuk belajar perbedaan.

Selanjutnya, Dr Feri Kusnandar menjelaskan tentang tata cara mengelola mata kuliah yang menerapkan PBL. Mata kuliah yang dikoordinasikan oleh Dr Feri Kusnandar, adalah mata kuliah Peraturan Pangan. “Inti yang ada di dalam PBL ini adalah bagaimana kita menggunakan permasalahan nyata sebagai starting point di mana mahasiswa bisa mengeksplorasi diri dalam penyelesaian masalah berdasarkan akumulasi pengetahuan yang dimiliki mahasiswa sebagai prior learning maupun pengetahuan baru yang diperoleh mahasiswa selama mengikuti proses pembelajaran,” terangnya.