close

Sekolah Bisnis IPB University Gandeng Kementerian Keuangan dalam International E-Seminar: Towards ASEAN Chairmanship 2023

Prof Arif Satria, Rektor IPB University menyampaikan bahwa sains dan teknologi akan berperan penting dalam Asean Chairmanship 2023. “New Economy sering kali dibandingkan dengan revolusi industri dimana terdapat paralel antara kedua hal tersebut. Efek dari internet akan menjadi lebih besar, tidak hanya pada bidang industri tetapi juga dalam segala aspek ehidupan termasuk sosiologi, psikologi, budaya, politik, sains, and bidang lainnya,” ungkapnya dalam International E-Seminar: Towards Asean Chairmanship 2023 yang digelar Sekolah Bisnis IPB University, beberapa waktu lalu.

Seminar ini merupakan kerja sama antara IPB University dan Kementerian Keuangan Indonesia yang mengusung tema Advancing the Concept of ASEAN Regionalism: Regional Value Chain and Connectivity, Recovery, and Collective Competitiveness. Seminar dihadiri lebih dari 150 partisipan dari 14 negara. Yakni Indonesia, Vietnam, Bangladesh, South Korea, Pakistan, Malaysia, Philippines, India, Afghanistan, United Kingdom, Japan, Australia, England dan United States. 

Baca Juga :  ITS Raih BWI Awards 2022 sebagai Inisiator Pertama Instansi Pendidikan di Bidang Wakaf

Seminar ini juga menghadirkan Suahasil Nazara (Wakil Menteri Keuangan RI). Ia menyampaikan bahwa kerjasama ASEAN menjadi sangat penting dalam mempromosikan konektivitas dan rantai nilai global yang jauh lebih baik di antara negara-negara ASEAN. 
“Indonesia akan mampu memainkan peran yang sangat aktif dan signifikan di forum internasional. Maka sangat penting bagi kita untuk mengatur agenda dengan cara yang sangat strategis,” jelasnya. 

Febrio Kacaribu selaku Ketua Badan Kebijakan Fiskal (BKF) juga hadir menyampaikan terkait ekonomi digital di ASEAN dan bagaimana kontribusi Indonesia di bidang keuangan pada tahun 2023. “Kemajuan pesat dalam digitalisasi akan meningkatkan, menumbuhkan, dan mempererat ikatan antar kawasan. Namun, beberapa tantangan tetap ada, termasuk memastikan stabilitas keuangan, manajemen aliran modal, dan transparansi perlindungan data,” jelasnya.

Sementara itu, Prof M Syamsul Maarif selaku Ketua Program Studi Pascasarjana Sekolah Bisnis IPB University menyampaikan bahwa dalam human capital development, capacity building memperkuat penciptaan superior talent. 

Baca Juga :  Program Matching Fund 2021 : Kerjasama LPPM ISI Yogyakarta dengan Pemerintah Kabupaten Sleman dan Komunitas Bisnis

“Superior talent ini dapat dikembangkan melalui pendidikan. Ini yang penting dalam membangun negara, khususnya negara berkembang seperti Indonesia,” imbuhnya. 

Selain menghadirkan para pakar, seminar ini juga memberikan penghargaan kepada para peserta. Ada tiga kategori pernghargaan yang diberikan, yaitu Best Paper, Best Recorder Presenter dan Best Live Presenter. 
Kategori Best Paper diraih oleh Andi Hardianto (Juara III), Rabiatul Adwiyah (Juara II) dan Hieu-Ba Nguyen (Juara I). Kategori best recorder presenter diraih oleh Rafki Chandra Wibawa (Juara III), Marjea Jannat Mohua (Juara II) dan Fenny Wirabudi (Juara I). Dan terakhir, kategori best live presenter diraih oleh Kahhar Hawari sebagai Best Live Presenter dalam tema Sustainable Finance, Muhyudi sebagai Best Live Presenter dalam tema Digital Economy, dan Dase Hunaefi sebagai Best Live Presenter dalam tema Human Capital Development. (SSB/NF/Zul)