close

Laboratorium SST ITS Kenalkan Teknologi Pompa Air Ramah Lingkungan

Foto bersama perwakilan petani tambak ikan bandeng, Dr Rony Seto Wibowo ST MT, dan anggota tim Abmas dari Laboratorium SST ITS
Foto bersama perwakilan petani tambak ikan bandeng, Dr Rony Seto Wibowo ST MT, dan anggota tim Abmas dari Laboratorium SST ITS yang membuat membuat teknologi pompa air bertenaga surya

Kampus ITS, ITS News – Masih digunakannya mesin berbahan bakar sumber energi konvensional untuk budidaya ikan bandeng, kurang bisa mendukung untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Oleh sebab itu, Laboratorium Simulasi Sistem Tenaga (SST) Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan pengabdian kepada masyarakat (abmas) dengan membuat teknologi pompa air bertenaga surya menggunakan Maximum Power Point Tracking (MPPT) untuk pengairan tambak ikan bandeng.

Salah satu anggota tim Abmas, Annas Abrori Ramadhani Harsin menjelaskan, pengabdian masyarakat yang dilakukan di Desa Golokan, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, tersebut bertujuan membantu petani tambak untuk mengairi tambaknya menggunakan sumber daya energi terbarukan.

Ketua tim Abmas Dr Rony Seto Wibowo ST MT (bertopi) dan Penanggung Jawab Kegiatan Fahmi Riza Pahlevi melakukan pengecekkan kembali pada MPPT
Ketua tim Abmas Dr Rony Seto Wibowo ST MT (bertopi) dan Penanggung Jawab Kegiatan Fahmi Riza Pahlevi melakukan pengecekkan kembali pada MPPT

Annas melanjutkan, Abmas yang diketuai oleh Dr Eng Rony Seto Wibowo ST MT ini menggunakan teknologi panel surya photovoltaic (PV) yang memungkinkan pompa ini bekerja secara mandiri. Alat ini bisa digunakan tanpa memerlukan sumber daya lain seperti listrik PLN maupun bahan bakar solar. “Kami menggunakan sumber energi cahaya matahari yang selalu tersedia dan disertai dengan adanya manajemen daya lewat MPPT,” tutur Annas.

Baca Juga :  Digitalisasi Pengelolaan Sampah, ITS Gagas Aplikasi Bank Sampah

Dengan adanya teknologi MPPT, pompa ini dapat mengoptimalkan proses pada penggunaan dan penyimpanan energi dari panel surya. Sehingga, pompa ini dapat tetap digunakan di malam hari lewat penyimpanan daya yang dilakukan waktu siang hari. “MPPT dapat mengubah sifat saluran baterai yang awalnya output menjadi input energi yang kemudian dapat menyalakan pompa aerator tambak,” paparnya.

Pemasangan panel surya photovoltaic (PV) oleh mahasiswa anggota Laboratorium SST yang ditinjau langsung oleh Dr Rony Seto Wibowo ST MT
Pemasangan panel surya photovoltaic (PV) oleh mahasiswa anggota Laboratorium SST yang ditinjau langsung oleh Dr Rony Seto Wibowo ST MT

Annas mengungkapkan, biaya yang dikeluarkan untuk mengairi tambak selama 10 tahun akan lebih murah bila menggunakan pompa air berbasis sel surya. Selain itu, alat yang ramah lingkungan ini hanya membutuhkan biaya perawatan untuk pemeliharaannya. “Karena tidak membutuhkan biaya lain seperti untuk bahan bakar, pompa ini memungkinkan petani tambak mengalokasikan biaya tersebut untuk pengembangan di sektor lainnya,” tuturnya.

Baca Juga :  Raih Hibah dari Erasmus+ Uni Eropa, Tujuh Perguruan Tinggi Indonesia Perkuat Kapasitas Kepemimpinan dan Manajemen Perguruan Tinggi di University of Granada Spanyol

Mahasiswa angkatan 2018 ini melanjutkan, pengabdian kepada masyarakat yang telah dipersiapkan sejak Agustus lalu ini mendapatkan respon positif dari masyarakat setempat. Warga secara antusias mengikuti kegiatan sosialisasi dan demonstrasi yang dilakukan oleh tim Abmas dari Laboratorium SST ITS ini. “Warga menilai pengoperasian dan pemeliharan pompa ini terbilang mudah, kendati demikian kami tetap akan siap sedia membantu warga melalui platform Whatsapp (WA),” terang mahasiswa asal Madiun ini.

Terakhir, Annas berharap bahwa kegiatan Abmas ini dapat mendorong masyarakat terutama petani tambak ikan bandeng untuk bisa menerapkan teknologi yang berbasis ramah lingkungan. “Semoga nantinya teknologi serupa dapat digunakan tidak hanya di wilayah Gresik, tetapi juga di wilayah-wilayah lain di seluruh Indonesia,” harapnya. (HUMAS ITS)