close

Bertemu dengan Peneliti dan Industri Kesehatan, plt. Dirjen Diktiristek Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Akselerasi Kemandirian dan Ketahanan Industri Kesehatan di Indonesia

Badung, Bali – Plt. Dirjen Diktiristek Nizam menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dengan industri untuk mengakselerasi kemandirian dan ketahanan industri kesehatan di Indonesia. Hal ini disampaikan Nizam saat menjadi panelis dalam acara PT Indofarma Tbk dan Kedaireka Inovation Forum bertajuk Peran Kedaireka dalam Akselerasi Kemandirian dan Ketahanan Industri Kesehatan Indonesia di Nusa Dua, Bali pada (5/12).
 
Nizam menjelaskan bahwa kolaborasi antara kampus dengan industri saat ini merupakan suatu kebutuhan. Melalui kolaborasi ini muncul berbagai inovasi-inovasi yang menjawab berbagai permasalahan dan kebutuhan masyarakat.
 
 “Melalui platform Kedaireka, kami mencoba menghubungkan, menggandengkan kebutuhan/permasalahan di industri dengan inovasi-inovasi di perguruan tinggi”, jelas Nizam.
 
Lebih lanjut Nizam menjelaskan bahwa dengan potensi dan kemampuan riset di perguruan tinggi akan membantu proses riset dan pengembangan yang dilakukan industri. Nizam melihat bahwa tidak semua industri memiliki kapasitas dalam riset dan pengembangan. Selain itu, dengan kolaborasi antara kampus dengan industri mampu mereduksi biaya riset di industri.
 
“Kampus memiliki laboratorium-laboratorium yang dapat dimanfaatkan oleh industri. Industri tidak harus melakukan investasi dengan biaya yang mahal untuk riset”, jelas Nizam.
 
Nizam mengingatkan bahwa dalam kolaborasi antara kampus dan industri diperlukan adanya komitmen dan kepercayaan dari masing-masing pihak. Tanpa hal tersebut, maka kolaborasi tidak akan pernah terwujud. Untuk itu, sebagai bentuk fasilitasi mewujudkan kolaborasi kampus dengan industri, Kemdikbudristek menyediakan dana pendamping.
 
 “Kemdikbudristek menyediakan dana pendamping atau Matching Fund. Setiap rupiah yang dikeluarkan oleh industri akan disediakan dana pendamping dengan nominal yang sama”, jelas Nizam.
 
Di akhir acara Nizam mengapresiasi industri dan akademisi yang telah bergabung pada platform Kedaireka. Nizam juga berkomitmen untuk meningkatkan alokasi anggaran untuk mengakselerasi kolaborasi kampus dengan industri dalam meningkatkan inovasi.
 
Pentingnya kolaborasi kampus dan industri juga diungkapkan oleh plt. Dirjen Kefarmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes Arianti Anaya. Arianti mengungkapkan bahwa cita-cita mewujudkan kemandirian dan ketahanan industri kesehatan tidak akan terwujud tanpa adanya kolaborasi antara akademisi, industri, pemerintah, dan dukungan masyarakat. Arianti mencontohkan bahwa kolaborasi ini dapat dimulai kampus dengan melakukan penelitian-penelitian berbasis kebutuhan masyarakat.
 
“Saya yakin jika penelitan yang dilakukan pada kebutuhan pasar, peluang untuk diterima industri sangat besar. Saya apresiasi dengan adanya Kedaireka. Ini sarana mempertemukan industri dengan kampus”, jelas Arianti.
 
Harapan senada juga disampaikan Direktur Utama PT Indofarma Tbk Arief Pramuhanto. Arief berharap bahwa sinergi dan kolaborasi industri dengan perguruan tinggi mampu meningkatkan kemandirian industri kesehatan dan mengurangi ketergantungan terhadap impor alat-alat kesehatan.
 
Dalam forum diskusi tersebut hadir juga Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Ketahanan Industri Obat dan Alat Kesehatan, Tim Akselerasi Kampus Merdeka, para peneliti bidang kesehatan, dan perwakilan industri kesehatan.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SHA/MSF)
 
Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
 
Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : G-Magz
Tiktok : Ditjen Dikti

Baca Juga :  Mahasiswa ITS Lestarikan Bahasa Jawa Melalui Video Animasi

#KampusMerdekaIndonesiaJaya #DiktiSigapMelayani