close

Jalin Kerja Sama dengan Pemkab Mabar NTT, Rektor Undana Dorong Program MBKM hingga Izin Riset Komodo

Universitas Nusa Cendana (Undana) menjalin kerja sama bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat (tridarma) dan kelembagaan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU), masing-masing dilakukan oleh perwakilan dua bela pihak, yakni Rektor, Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M. Sc dan Bupati Mabar, Edistasius Endi, SE.

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan di Kantor Bupati Mabar, Labuan Bajo, Selasa (15/3/2022).

Pendandatanganan disaksikan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistim Informasi, Ir. I Wayan Mudita, M. Sc, Direktur Pascasarjana, Prof. Felix Tans, M. Ed, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Dr. Melkisedek Neolaka, M. Si, Plt. Kepala Biro Perencanaan, Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Imanuel Saduk, SH., M.Hum, dan Koordinator Program Ilmu Lingkungan PPs, Dr. Philip de Rosari, M.Sc. Hadir pula, Wakil Bupati Mabar, dr. Yulianus Weng, M. Kes, Asisten Setda, Martinus Ban dan Kabag Prokopim Rafael Guntur.

rektor Dr. Maxs pada kesempatan itu menyatakan kerja sama tridarma tersebut akan fokus pada tiga hal utama, yakni: Pertama, bidang pendidikan, khususnya melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Pihaknya saat ini mendorong mahasiswa untuk melakukan program magang atau Program Kerja Lapangan (PKL) bagi mahasiswa selama 6 (enam) bulan melalui program MBKM di luar kampus. Sebab, menurutnya, pembelajaran saat ini tidak hanya dilakukan di dalam ruang-ruang kelas, laboratorium atau perpustakaan, tetap harus dilakukan di dunia kerja, dunia industri, dan lainnya, agar bisa membawa manfaat bagi mahasiswa.

Baca Juga :  Buka Peluang Kerja Sama, Dua Mahasiswa Goshen College Amerika Belajar di Undana

Para mahasiswa lanjut Rektor, akan didampingi dosen agar bisa memberi dampak bagi masyarakat, khususnya masyarakat Labuan Bajo. Menurut Dr. Maxs, usai mengikuti magang atau PKL, maka para mahasiswa juga akan diberi kredit pada mata kuliah (SKS).

Kedua, Undana harus diberi akses untuk melakukan riset di Taman Nasional Komodo (TNK), khususnya pada hewan purba komodo. Dr. Maxs menyebut, selama ini prosedur perizinan sangat rumit dilakukan. Padahal, menurutnya, sangat ironis bila Undana tidak diberi akses untuk melakukan kajian, termasuk aspek masyarakat dalam konservasi Komodo.

Bahkan Rektor juga meminta agar jika terdapat Komodo yang mati, maka Undana diizinkan memperoleh tulangnya guna kepentingan  pembelajaran anatomi bagi mahasiswa Prodi Kedokteran Hewan maupu Biologi.

“Saat ini saya mendorong teman-teman penelitian, kita sekarang fokus dengan lokalitas dan keunikan yang kita miliki. Kita publikasi apa yang orang lain tidak miliki, maka penerimaannya akan luar biasa,” papar Rektor.

Ketiga, Undana juga memberi kesempatan kepada sejumlah pegawai atau birokrat di lingkungan Pemkab Manggarai Barat untuk melanjutkan studi baik S-1, S-2 maupun S-3. Hal ini untuk meningkatkan kualitas SDM dalam dunia birokrasi di Kabupaten Mabar.

Bupati Mabar, Edistasius Endi, SE dalam responsnya menyatakan bahwa pihaknya menyambut kerja sama yang dilakukan ke dua bela pihak. Pada prinsipnya, menurut Bupati, Undana menjadi bagian Labuan Bajo, begitu pun sebaliknya.  Ia menyatakan bahwa masyarakat Labuan Bajo, tidak seharusnya menjadi penonton atas kemajuan industri pariwisata saat ini. Bahkan, sejak awal Pemkab Mabar berobsesi untuk mengubah cara berpikir birokrat dan masyarakat, khususnya pelaku usaha ternak, petani dan nelayan.

Baca Juga :  Mahasiswa, Ini Empat Kesempatan Unik yang Bisa Kamu Coba di Era Kampus Merdeka

“Tentu di tengah kemajuan sektor pariwisata ini, kita akan fokus pada pertanian, peternakan dan kelautan. Bagaimana kita mau bentuk rantai pasok mulai dari hulu hingga ke hilir,” sebutnya. Bupati menambahkan, sejumlah produk pertanian, perikanan dan peternakan, masih dipasok dari luar Labuan Bajo. Karena itu, ke depan, dengan Undana, pihaknya optimis agar Undana tak hanya bekerja sama selama tiga tahun saja (sesuai MoU), tetapi selama lima tahun. Sebab, hal ini membutuhkan niat baik untuk mengembangkan sektor pertanian, perikanan   dan peternakan. Dalam bidang pertanian, yang akan mendukung pariwisata misalnya, Bupati menyebut semangka, dan duren bahkan Sorgum harus dihasilkan oleh masyarakat petani di Labuan Bajo, bukan dipasok dari luar. Dalam bidang peternakan, seperti telur dan ayam harus dihasilkan dari upaya kerja sama tersebut. Sementara dalam bidang perikanan, ungkap Bupati Mabar, pada waktu tertentu pasokan ikan di Labuan Bajo meningkat karena itu ia ingin menjadikannya sebagai pakan ternak.

Bupati menambahkan dukungan pihak Undana sangat dibutuhkan dalam memajukan pembangunan di Labuan Bajo, terutama dalam menyejahterakan masyarakat (rfl).

Tim Humas, Biro Perencanaan, Kerja Sama dan Humas,

Kontak Person (Humas): 0813 4331 7070