close

ITS Teliti Obat Baru Antikanker dari Spons Laut Indonesia

Prof Dr Awik Puji Dyah Nurhayati SSi MSi menunjukkan hasil risetnya mengenai pengembangan obat baru antikanker dari bahan spons laut

Kampus ITS, ITS News – Penyakit kanker merupakan salah satu dari lima jenis penyakit penyebab kematian terbesar di Indonesia. Prihatin hal tersebut, Profesor ke-191 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Dr Awik Puji Dyah Nurhayati SSi MSi dari Departemen Biologi mencoba meneliti obat baru antikanker dari sumber daya laut Indonesia.

Guru Besar ITS bidang ilmu biologi kanker dan imunologi ini menerangkan, Indonesia sebagai negara yang 70 persen wilayahnya adalah perairan memiliki tingkat biodiversitas yang sangat tinggi. Atas hal tersebut, pemanfaatan sumber daya laut dapat menjadi potensi pengembangan obat kanker. “Salah satunya dari spons laut,” sebut Awik.

Baca Juga :  Serah Terima Mahasiswa Unsri Dalam Rangka Program Magang Merdeka

Spons sendiri merupakan biomassa terbesar di perairan dengan perkiraan jumlah spesies di Indonesia sebanyak 4.000 – 6.000 jenis. Dengan berlimpahnya spesies tersebut, juga ditemukan bahwa spons dapat bersimbiosis dengan mikroorganisme laut yang bisa menghasilkan metabolit sekunder yang tinggi serta memiliki kemampuan untuk mensintesis bermacam-macam komponen organik. “Komponen organik tersebut dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan,” paparnya.

Adapun dalam penerapannya, dosen penerima penghargaan Satyalancana Karya Satya pada tahun 2019 ini menggunakan metode mechanisme based assay atau metode berbasis mekanisme aksi yang spesifik terhadap target antitumor. Tak hanya itu, mekanisme apoptosis sel juga menjadi aspek terpenting dalam pengembangan riset ini. “Apoptosis merupakan sistem kematian sel terprogram,” jelasnya.

Baca Juga :  Atlet Petanque USK Raih Emas di ASEAN University Games
Gambar hasil uji in vivo apoptosis sel kanker pada mencit (Mus musculus) dalam penelitian yang dilakukan Prof dr Awik Puji Dyah Nurhayati dari Departemen Biologi ITS

Lebih lanjut, imbuh Awik, dalam proses penelitiannya telah dilakukan berbagai macam uji yaitu, in vitroin vivo, hingga uji in silico. “Sampai tahap uji in vivo, kami menemukan bahwa spesies spons A. suberitoides di Pasir Putih Situbondo, Jawa Timur, memiliki aktivitas antikanker yang paling tinggi,” ungkap ibu tiga anak tersebut.

Ketua Dewan Profesor ITS Prof Dr Imam Robandi MT (kiri) ketika menyerahkan sertifikat pengukuhan Guru Besar ke-191 ITS kepada Prof Dr Awik Puji Dyah Nurhayati SSi MSi

Dengan adanya inovasi riset keilmuan yang berhasil dirancangnya, Awik berharap agar pemanfaatan produk-produk obat yang berasal dari bahan alam laut tersebut dapat terus dikembangkan. “Tak hanya itu, saya berharap agar penemuan ini dapat meningkatkan pemanfaatan, perlindungan, dan konservasi keanekaragaman biota laut secara berkelanjutan,” pungkasnya penuh harap. (HUMAS ITS)