close

ITS Lambungkan Prestasinya melalui Ajang Motor Listrik Nasional

Tim STP Klaster Otomotif ITS bersama motor EV-A sebelum test drive di Sirkuit Senayan, Jakarta

Kampus ITS, ITS News – Dengan prestasi yang membanggakan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali melambungkan namanya di ajang kompetisi bidang otomotif. Kali ini dengan inovasinya terkait motor adventure bertenaga listrik, tim dari Science Technopark (STP) Klaster Otomotif ITS berhasil menjadi juara 3 di ajang PLN Innovation & Competition in Electricity (ICE) 2023 yang diselenggarakan di Sirkuit Senayan, Jakarta, Kamis (9/11).

Manajer STP Klaster Otomotif ITS Prof Dr Bambang Sudarmanta ST MT mengungkapkan, diusungnya konsep motor adventure yang diberi nama EV-A ini didasari oleh banyaknya komunitas menginginkan motor yang dapat dikendarai baik on the road sekaligus off the road. “Oleh karena itu, tim Klaster Otomotif ITS mengombinasikan keinginan para komunitas tersebut dengan motor hemat energi,” tambah dosen yang juga menjadi pembina dari tim tersebut.

Adapun spesifikasi motor yang digagas oleh 10 mahasiswa ITS ini, yaitu dengan mengedepankan sistem manajemen energi yang mampu membuat motor dapat berjalan dengan jarak tempuh 100 kilometer. Hebatnya, dengan jarak maksimal, motor tersebut tidak mudah mengalami overheat. “Lama waktu untuk mengisi daya baterai motor itu pun hanya empat jam,” jelas dosen Departemen Teknik Mesin tersebut.

Baca Juga :  Tiga Peneliti Unpad Masuk Top 2% World Ranking Scientist

Di sisi lain, motor yang berpenampilan gagah ini juga menggunakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 55,34 persen. Hal ini menunjukkan jika lebih dari 55 persen komponen bagian motor berasal dari dalam negeri, sehingga harga jual motor EV-A tersebut lebih terjangkau dibandingkan dengan kompetitor. “Meskipun demikian, performa yang diberikan tetap optimal dengan proyeksi masa pakai adalah 10 tahun,” ungkap Bambang.

Desain rancangan dan realisasi motor EV-A karya tim STP Klaster Otomotif ITS yang mengedepankan sistem manajemen energi

Spesifikasi lain untuk motor ini juga disesuaikan dengan kebutuhan serta jenis jalanan yang dilalui. Contohnya, gir pada motor ini didesain dengan rasio yang lebih besar dibanding motor pada umumnya. “Hal itu bertujuan agar pengendara dapat tetap aman ketika berkendara di daerah pegunungan,” tambahnya.

Baca Juga :  Mendikbudristek Diskusikan Kampus Merdeka di ITS untuk Perubahan Pendidikan

Selama proses perlombaan yang terhitung sejak bulan Juni lalu, tim ITS berhasil mengamankan posisi terbaik pada sesi test drive. Dengan melintasi Sirkuit Senayan sebanyak lima kali, motor EV-A dapat menyelesaikan misi dengan baik hanya dengan waktu 20 menit dari waktu maksimal 30 menit yang ditentukan panitia tanpa adanya kerusakan. “Hal inilah yang menjadikan motor EV-A unggul dari peserta lainnya,” ujarnya.

Diamankannya juara 3 pada ajang kali ini, Bambang juga turut berbangga dan berharap agar inovasi motor EV-A ini dapat dikembangkan lagi menjadi kendaraan yang aman dan sempurna untuk dikendarai. “Semoga motor EV-A juga tidak hanya sebagai prototipe, tetapi dapat sebagai sarana kerja sama agar Nomor Identifikasi Kendaraan (NIK) dapat terbit, sehingga motor pun dapat diproduksi massal,” tutup Bambang penuh harap. (HUMAS ITS)