close

Iqropolly dengan Konsep Baru Ala Mahasiswa IPB University, Raih Medali Emas di Rusia

Iqropolly, media pembelajaran dakwah kepada anak-anak untuk mengajarkan Al Qur’an yang disertai dengan upaya edukasi dan pendidikan karakter, telah dikenal sejak 2015. Ide ini pertama kali dipelopori oleh Agung Suharyana, alumnus IPB University yang dulu memulai Iqropolly bersama dengan rekan-rekannya. Melalui inovasi dan pemetaan terhadap kebutuhan di era digital, Iqropolly kemudian dikembangkan lagi oleh generasi selanjutnya hingga meraih Medali Emas pada Tingkat Internasional dalam penghargaan “Moscow International Salon of Invention and Innovative Technologies” di Rusia akhir bulan lalu.

Mereka adalah Eva Lihotma, Br Sipahutar, Mega Ainun Ayu Wulandari, dan Sindi Pratika, Ketiganya merupakan Mahasiswa IPB University yang juga tergabung dalam Program Pondok Inspirasi.

Baca Juga :  Webinar UI – Mustika Ratu: Memanfaatkan Jamu Sebagai Asupan Untuk Meningkatkan Imunitas

“Kami berkomitmen melanjutkan edukasi ini dengan salah satunya juga membuat model Iqropolly yang lebih beda dengan mengedepankan nilai-nilai karakter/budi pekerti yang berlandaskan Islam bagi anak-anak. Permainan ini memang sangat aplikatif dan sangat membantu adik-adik untuk mengaplikasikannya,” ungkap Eva sebagai Ketua Tim.

Menurutnya, dukungan dalam penyempurnaan media pembelajaran ini datang ddari berbagai pihak.  “Kami mendapatkan dukungan dalam pengembangan Iqropolly, yaitu dari Kak Rico Founder Pondok Inspirasi, Kak Agung Suharyana Manajemen Pondok Inspirasi dan juga melalui kegiatan rutin coaching dari Coach Adam Amrullah dan tentunya dukungan dari PT Paragon Technology and Innovation yang selalu memberikan support anak-anak muda untuk giat berinovasi,” tambahnya

Baca Juga :  ITS sebagai Anggota Konsorsium BRAUIC Pertama dari Indonesia

Eva dan rekannya berharap Iqropolly dapat menjadi media pembelajaran menarik bagi anak-anak didik yang sangat penting untuk dikembangkan dan dipertahankan. Sehingga harapan ke depannya permainan ini bisa menjangkau daerah-daerah lain di Indonesia sehingga kebermanfatannya bisa lebih luas pula.

Ke depannya iqropolly diupayakan untuk dapat juga menjangkau dunia digital. “Kita berpikir bahwa sekarang gadget sudah menjadi konsumsi publik baik kalangan dewasa maupun anak-anak, maka penting bagi kami pula untuk turut menjamah ranah tersebut agar kebermanfaatan yang dihasilkan bisa lebih luas lagi insyaallah,” tutupnya. (SMH/Zul)