close

Dukung Program MF Kedaireka, ITS Gelar HuFosh Series 2023

Pemaparan materi Human Factors in Safety System yang disampaikan oleh Ketua Pelaksana HuFosh Series Dr Adithya Sudiarno ST MT (tengah berbatik)

Kampus ITS, ITS News – Dalam upaya meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya memasyarakatkan pengetahuan terkini dalam bidang ergonomi di sektor industri, Departemen Teknik Sistem dan Industri (DTSI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyelenggarakan seminar keilmuan ergonomi berjudul Human Factor, Occupational Safety, and Health (HuFosh) Series 2023.

Seminar tersebut juga terselenggara sebagai wujud dukungan ITS terhadap program Matching Funding Kedaireka yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI. Dengan mengadakan kegiatan ini, ITS berkomitmen untuk turut serta dalam memajukan ilmu ergonomi, sejalan dengan upaya pemerintah dalam pengembangan sumber daya manusia dan teknologi.

Sebagai pengantar singkat, ilmu ergonomi yang menjadi inti dari kegiatan ini merupakan suatu disiplin ilmu dengan pendekatan pada perancangan desain dan regulasi kerja manusia. Dalam konteks ini, ITS menekankan urgensi ilmu ini pada prinsip-prinsip yang diterapkan untuk memastikan kesejahteraan dan efisiensi dalam lingkungan kerja. Seperti penerapan collaborative risk management dan keterhubungan manusia dengan teknologi di sektor industri nasional.

Baca Juga :  Inovasi Pemrosesan Polimer Berbasis Industri Hijau

Ketua Pelaksana HuFosh Series 2023, Dr Adithya Sudiarno ST MT mengungkapkan bahwa seminar ini dihelat sebagai salah satu bentuk komitmen ITS dalam membudayakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta disiplin ilmu ergonomi yang baik. Selain itu, seminar ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi ITS dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) seperti PT Pelindo Petikemas Surabaya, PT Pelindo Energi Logistik, Dewan K3 Provinsi Jawa Timur, dan mitra-mitra lainnya.

Dalam usahanya, HuFosh diselenggarakan dengan berlandaskan pada tujuh pilar core competence yang harus dipenuhi. Antara lain metaverse, product and service design and development, ergonomics of complex systems, human modeling and simulation, interaction design and evaluation, work system design, dan occupational health and safety. “Perusahaan maupun industri yang ideal harus mensinergikan ketujuh pilar tersebut,” jelasnya.

Simulasi K3i Verse yang didemonstrasikan oleh mahasiswa DTSI ITS kepada peserta Seminar HuFosh 2023

Menginjak era industri 4.0, alumnus doktoral Universitas Airlangga tersebut menyebutkan bahwa dengan ketujuh pilar kompetensi, industri yang berhasil mengadaptasi teknologi dengan baik akan menciptakan sebuah lingkungan kerja yang aman. Hal ini berupa akibat implementasi teknologi pada pekerjaan memiliki tingkatan risiko kecelakaan yang lebih kecil. “Manusia nantinya akan bergantung pada teknologi untuk membantu pekerjaan mereka,” papar pria yang akrab disapa Adit.

Baca Juga :  Kuota Peserta Bertambah, Kemendikbudristek Buka Pendaftaran MSIB 6 untuk Mahasiswa Seluruh Indonesia

Menurutnya, dengan perkembangan industri 4.0, maka sebuah industri memiliki dua kesempatan emas dalam perkembangan HuFosh. Kesempatan tersebut adalah mudahnya menciptakan lingkungan yang aman dan mitigasi serta pencegahan adanya risiko di pekerjaan. Dengan adanya kolaborasi ini, tentunya harus dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh industri nasional.

Selaras dengan tema yang dibahas, Adit juga memperkenalkan inovasi terbaru yang diusung oleh tim DTSI ITS dengan judul K3i Verse. K3i Verse menggabungkan teknologi virtual reality (VR) dengan program pembelajaran bahaya melalui identifikasi. “Inovasi ini merupakan bukti konkret dari pernyataan saya sebelumnya mengenai intervensi antara teknologi dan produktivitas manusia,” ungkapnya.

Dengan adanya kegiatan yang ditujukan khusus untuk para ahli K3 dalam organisasi dan industri nasional, Adit berharap industri di Indonesia ke depannya dapat mengembangkan lingkungan kerja yang modern dan aman. Ia juga berharap bahwa seminar ini dapat menghasilkan kolaborasi baru, serta membuka pintu silaturahmi baru antara ITS dengan industri maupun organisasi terkemuka lainnya. (HUMAS ITS)