close

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen IPB University dan Islamic Relief Indonesia Lakukan Studi Adaptasi Perubahan Iklim Berbasis Gender

Departemen Ilmu Konsumen dan Keluarga, Fakultas Ekologi Manusia, IPB University bekerja sama dengan Islamic Relief Indonesia melakukan studi “Gender-Based Approach to Climate Change Adaptation in Lombok”.  Studi ini bertujuan untuk menilai sejauh mana perempuan rentan terhadap bencana perubahan iklim di Pulau Lombok.  Studi ini juga mengidentifikasi proses pengarusutamaan isu gender dalam perencanaan pembangunan. Serta mengidentifikasi praktik baik berbasis gender sesuai dengan hasil evaluasi dan pembelajaran selama proyek berlangsung.

Dalam Focus Group Discussion (FGD) Gender Based Approach to Climate Change Adaptation in Lombok”, pekan lalu, Dekan Fakultas Ekologi Manusia, Prof Ujang Sumarwan menyampaikan bahwa gender dan perubahan iklim merupakan dua isu penting. Dan dua isu ini sangat berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. Sehingga studi ini penting dilakukan.  “Ruang lingkup studi ini berfokus untuk mengukur kebutuhan peningkatan kapasitas perempuan dan anak perempuan dalam upaya adaptasi perubahan iklim,” ujarnya.

Baca Juga :  13.989 Peserta Akan Ikuti UTBK-SNBT 2023 di Pusat UTBK Universitas Jember

FGD ini dihadiri oleh kurang lebih 24 partisipan yang terdiri dari Islamic Relief Worldwide, Islamic Relief Indonesia, Direktorat Adaptasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), KONSEPSI, ASEAN Disability Forum (ADF), Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) dan IPB University.

“Tujuan dari penyelenggaraan FGD ini adalah untuk mendapatkan masukan dan pandangan, serta rekomendasi dari para peserta FGD terkait pengembangan studi Gender Based Approach to Climate Change Adaptation in Lombok,” imbuhnya.

FGD dimulai dengan paparan kerangka studi, metodologi studi serta target lokasi dan responden survei di Pulau Lombok dengan lensa perubahan iklim. Paparan ini disampaikan oleh Dr Perdinan, dosen Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University.

Baca Juga :  Kebijakan dan Penelitian Perguruan Tinggi untuk Hadapi Pandemi Covid-19

Dalam sesi ini, terdapat tiga pembicara dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, IPB University. Yaitu Dr Herien Puspitawati yang memaparkan “Dampak Perubahan Iklim dalam Perspektif Gender;  Risda Rizkillah, SP, MSi yang membahas tentang hak-hak perempuan dan bagaimana strategi agar perempuan dapat beradaptasi dalam perubahan iklim dan Alfiasari, SP, MSi yang memaparkan tentang hak-hak anak, dampak perubahan iklim terhadap anak, serta tantangan-tantangan yang dihadapi dalam mainstreaming anak dalam perubahan iklim.

Sementara itu, CEO Islamic Relief Indonesia, Nanang S Dirja menjelaskan sekilas latar belakang studi ini dilakukan. Selain itu, Shahin Ashraf, MBE selaku Kepala Advokasi Global, Islamic Relief Worldwide (komite studi) menekankan bahwa anak-anak dan wanita merupakan kelompok yang paling rentang terhadap dampak perubahan iklim karena adanya ketidaksetaraan gender. (**/Zul)