close

Bertahan Di Tengah Pandemi UMKM Wajib Cakap Digital

Jember, 29 Desember 2022 – Untuk bisa bertahan di tengah pandemi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) harus memiliki kecakapan digital. Karena pandemi Covid 19 ini menjadi masa yang paling sulit bagi para pelaku bisnis khususny UMKM. Dimasa pandemi ini banyak sekali UMKM yang terpaksa harus gulung tikar karena tidak mampu beradaptasi.


“Tentu saja para pelaku UMKM ini harus mendapat dukungan dari semua pihak. Mengingat mereka juga memiliki peran begitu penting untuk menopang ekonomi bangsa khususnya pada perekonomian daerah,” demikian yang disampaikan oleh Andrean Sukoco dosen Administrasi Bisnis Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Jember saat menjadi pemateri Pelatihan Cakap Digital di Dusun Tegal Gayam Desa Kemuningsari Kidul Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember, (29/12).

Baca Juga :  Kolaborasi Prodi Tata Kelola Seni dan PT Rajawali Indonesia Communication Dukung Pergelaran Prambanan Jazz Festival


Dosen yang karib disapa Andre ini mengatakan, sebetulnya walaupun dengan penuh kesulitan beberapa UMKM masih mampu bertahan di tengah pandemi yang sudah berlangsung hampir selama 2 tahun ini. Andre mencotohkan, di dusun Tegal Gayam misalnya usaha makanan ringan keripik Meydi hingga saat ini masih tetap berjalan.


“Berdiri sejak tahun 2010, walaupun dengan sedikit tertatih-tatih tetapi keripik Meydi ini mampu bertahan ditengah gempuran pandemi. Padahal ini masih dikelola secara konvensional,” jelas Andre.
Oleh karena itu dosen sekaligus pengusaha ini menginginkan adanya upaya yang jelas dalam meningkatkan kemampuan para pelaku UMKM dalam bidang pemasaran secara online. Karena menurutnya, adanya kebijakan pembatasan interaksi sosial merubah pola kebiasaan masyarakat dalam berbelanja.

Baca Juga :  Pencanangan ZI di UI, plt. Dirjen Dikti Pesan untuk Jaga Profesionalitas


“Kalau dulu sebelum pandemi pusat perbelanjaan selalu ramai. Namun sejak pandemi masyarakat kini justru lebih nyaman dan lebih aman dengan berbelanja secara online. Oleh karena itu pelaku UMKM harus siap dengan perubahan ini,” imbuhnya.
Andre berharap adanya pelatihan yang digelar oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) STIA Pembangunan ini dapat mendongkrak penjualan para pelaku usaha desa Kemuningsari Kidul. Karena katanya, dengan pola pemasaran yang dilakukan secara online UMKM memiliki pangsa pasar yang sangat luas.

“Keuntungannya dengan pemasaran secara online dapat menjangkau calon konsumen dari seluruh Indonesia atau bahkan seluruh dunia. Tentu ini sangat efektif sekali untuk dikembangkan agar UMKM tetap bangkit di masa-masa sulit,” pungkas Andre.