close

Dosen UI Kembangkan Game Gareng-Petruk untuk Dukung Pembentukan Karakter Anak Gen Z

Tim Pengabdian Masyarakat (pengmas) Multidisiplin ilmu, yang terdiri atas dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) dan Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Indonesia (UI) beserta enam orang mahasiswa, berinovasi mengembangkan Game Punakawan Z, sebuah game edukatif dan kreatif yang diperuntukkan bagi anak-anak generasi ZGame ini mengemas ulang cerita Gareng Petruk, sebagai upaya mendukung pembentukan karakter anak sesuai nilai Pancasila dan budaya Indonesia, dengan menyesuaikan selera dan minat anak generasi Z (mereka yang lahir pada usia 1995 – 2010).

Tidak hanya game, tim pengmas yang diketuai oleh Dr. Ike Iswary Lawanda ini, juga membuat sebuah komik anak berjudul Punakawan Z: Gareng & Petruk Berlaga. Pembuatan game dan komik ini juga turut melibatkan 50 anak Sekolah Dasar Negeri Pondok Cina 1 Depok, empat anak murid sekolah dasar swasta internasional, beserta 11 guru kelas masing-masing. Kata Dr. Ike, para siswa tersebut diminta untuk memberi masukan agar permainan dan komik yang dipersiapkan tim pengmas dapat menarik di mata anak-anak selaku user-nya. “Pengembangan game melibatkan anak-anak untuk memberikan masukan sejak perencanaan cerita sampai kegiatan memainkan game selama tiga kali,” ujar Dr. Ike.

Baca Juga :  Kunjungi Unsrat, Dirjen Dikti Soroti Peran Rumah Sakit Pendidikan untuk Membangun Sumber Daya Unggul

Game Punakawan Z merupakan jalan pembentukan karakter yang sarat dengan pembelajaran dan penanaman karakter menggunakan sarana yang kreatif dan inovatif, tanpa instruksi yang otoritatif. Anak memilih peran dan mengetahui risiko atas pilihannya sendiri,” kata Dr. Ike.

Menurut Dr. Ike, anak-anak generasi Z adalah anak yang dekat dengan penggunaan gadgetGadget sangat bersinggungan erat pada setiap aspek kehidupan sang anak. Di sisi lain, gadget juga turut menghambat anak-anak untuk belajar berinteraksi sosial dengan keluarga maupun lingkungan sosial, yang sangat penting dalam pembentukan karakter anak.

Dr. Ike mengatakan, anak-anak sangat antusias ketika dilibatkan dalam pembuatan game. Menurutnya, “Pada pengembangan game dan komik, anak-anak turut ambil bagian dan tampak kritis mengomentari tentang tampilan, cerita yang sesuai dengan pikiran, selera, gaya hidupnya. Saking antusiasnya, mereka bertanya kembali kapan ada lagi kegiatan serupa.”

Baca Juga :  Luncurkan Incubits, ITS-UNICEF-Kementerian PUPR Bantu Permasalahan Air dan Sanitasi

Dr. Ike melanjutkan, “Game Punakawan Z mengakomodasi tujuan kegiatan pengmas, sekaligus memenuhi tuntutan manusia dalam mencari kesenangan, dan bila tidak berhasil mencapainya manusia akan mencari sesuatu yang lain lagi. Tindakan manusia mencari kesenangan adalah kodrat alamiah. Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia yang terus berkembang. Hal ini sejalan dengan pembawaan manusia yang memiliki potensi kreatif dan inovatif.”

Game Punakawan Z dapat diakses http://play.google.com/store/apps/details?id=id.ac.ui.punakawan. Sementara, versi komik dapat diakses di https://www.webtoons.com/id/challenge/punakawan-z-gareng-petruk-berlaga/list?title_no=512289.