close

Unbrah Perpanjang Kuliah Daring Antisipasi Covid 19, Pegawai tetap kerja dengan sistem piket

Padang-Universitas Baiturrahmah (Unbrah) Padang memperpanjang masa kuliah dalam jaringan atau daring mahasiswa dari rumah hingga 11 April 2020 yang semula berakhir pada 29 Maret 2020.

Dalam Rapat Akademik dengan sistem physical distancing di kampus Unbrah Padang, Kamis 26 Maret 2020, Rektor Unbrah Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim, M.S menyampaikan bila memungkinkan pada 13 April 2020 akan dimulai kembali tatap muka.

“Semuanya bergantung pada kondisi di Padang dan perkembangan Covid-19 di daerah,” ujar Rektor.

Selama empat belas hari lebih ke depan, dosen tetap memberikan pengajaran dan tugas kepada mahasiswa sesuai kesepakatan metode masing-masing fakultas.

Dalam hal ini juga mahasiswa dan dosen tetap berada di rumah kecuali dosen berada di jabatan struktural harus datang dengan sistem piket.

Baca Juga :  KOLABORASI DITJEN DIKTIRISTEK DAN BPKP: PERKUAT SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) TERINTEGRASI

Selain perpanjangan PBM di rumah melalui daring, Unbrah tetap memastikan pelayanan akademik berlangsung. Artinya pegawai tetap hadir dengan rentang waktu yang disingkat pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB.

Pegawai tetap bekerja

Meski perpanjangan PBM di Unbrah dilaksanakan, Pegawai di Unbrah tetap bekerja dengan durasi waktu yang lebih singkat.

Waktu ini dinilai lebih cepat dari normalnya yakni pukul 08.00 WIB hingga 14.00 WIB.

Selain waktu yang singkat beberapa unit dan fakultas memberlakukan sistem piket dengan ketentuan membagi anggota tugas selama dua Minggu dengan kehadiran pada waktu tertentu.

Sistem ini mengikuti kebijakan kampus lainnya seperti Unand dan UNP yang telah menerapkan pola kerja serupa.

Baca Juga :  Rencana Integrasi KKN Tematik Kewirausahaan USAID dengan KKN Tematik Ditjen Dikti

Di tempat terpisah salah satu pegawai kampus ternama di Padang mengatakan bahwa banyak pegawai di kampus2 tersebut mengeluhkan pola ini yang justru mengancam kesehatannya.

“Memang betul pelayanan tetap harus berjalan namun dengan banyaknya kasus positif terinfeksi Covid-19, tentu masuk kerja menjadi hal yang mengkhawatirkan,” ujar salah satu pegawai yang tidak ingin disebutkan namanya.

Harapannya kata dia, pola dosen dan mahasiswa juga berlaku bagi pegawai.

“Sama seperti dosen dan mahasiswa, pegawai juga tidak ada jaminan bisa terhindar dari virus Corona” kata dia.Terlebih tepat Kamis ini telah ada 3 orang positif terinfeksi Covid-19 di Sumbar.