close

Beragam Cara Peserta IISMA Kenalkan Budaya Indonesia, Kenakan Pakaian Adat Hingga Berbicara di Forum Kepemudaan

Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) telah memfasilitasi ribuan mahasiswa Indonesia untuk memperoleh pengalaman pembelajaran yang bermakna di berbagai kampus top dunia, sekaligus menjadi duta bangsa di negara tujuan mereka. Berbagai aktivitas dilakukan para mahasiswa untuk membagikan kekayaan khazanah nilai dan tradisi tanah air, baik melalui pameran budaya, kegiatan sosial, hingga forum ilmiah.

Beberapa waktu lalu salah satu peserta IISMA di Vytautas Magnus University Lithuania, Fiki Andriansana, berkesempatan untuk menjadi salah satu pembicara tamu dalam forum VMU Youth Think Tank yang membahas topik bagaimana menjadi pluricultural dan melestarikan tradisi budaya. Dalam forum ini ia berbicara tentang karakteristik budaya Indonesia, keragaman bahasa yang ada di Indonesia, serta makna dan implementasi Bhinneka Tunggal Ika bagi mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh studi di luar negeri.

“Bhinneka Tunggal Ika menjadi dasar bagi kami untuk saling menghargai latar belakang sesama IISMA awardees yang tentunya berbeda, itu yang menjadikan kami kompak untuk membawa nama baik Indonesia di VMU. Bhinneka Tunggal Ika juga mengajarkan toleransi, yang kami gunakan dalam beradaptasi selama berada di sini sebagai IISMA awardees,” kata Fiki.

Baca Juga :  Mahasiswa USK Raih Emas  pada Kompetisi Produk Inovasi di Korsel

Acara tersebut diikuti puluhan peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi, komunitas, serta masyarakat umum. Turut hadir dalam acara tersebut Duta Besar Kanada di Lithuania, Jeanette Sautner, yang juga menjadi salah satu pembicara bersama Fiki dan mahasiswa dari sejumlah negara seperti Ukraina dan Italia.

Fiki menjelaskan, di VMU terdapat 49 peserta IISMA dari berbagai daerah di Indonesia, masing-masing dengan karakter, kebiasaan, dan dialek yang berbeda. Keragaman di antara para peserta IISMA ini juga dibagikan kepada para mahasiswa dan sivitas akademika VMU melalui kegiatan yang mereka selenggarakan.

Dalam beragam kesempatan, para peserta IISMA mengenakan batik ataupun baju adat dari daerah mereka masing-masing sebagai salah satu cara untuk memperkenalkan keindahan budaya nusantara. “Tujuannya juga untuk menunjukkan bahwa keberagaman di Indonesia tetaplah menjadi satu kesatuan yang utuh,” imbuhnya.

Baca Juga :  Menyongsong Era Merdeka Belajar, LP2M UM Gelar Webinar

Menurut Wakil Rektor VMU bidang Komunikasi Dr. Vilma Bijeikien?, kegiatan think tank pemuda bertujuan untuk menghadirkan platform percakapan dan diskusi. “Think Tank Pemuda kedua, yang diselenggarakan di Kaunas, mengundang orang untuk mendiskusikan identitas: isu yang sangat penting bagi para pemuda. Dikelilingi oleh lingkungan pluricultural berkat studi, perjalanan, dan komunikasi informal, kita semua menjadi pribadi pluricultural dan mungkin plurilingual,” kata Prof. Bijeikien?, sebagaimana dikutip dari artikel pada laman resmi VMU.

Pemaparan FIki dalam forum ini pun mendapat apresiasi dari sivitas VMU dan para peserta yang hadir. Wakil Rector VMU, misalnya, memuji contoh implementasi yang disampaikan oleh Fiki. “Beliau mengatakan dengan jumlah awardees 49 tentunya sulit untuk beradaptasi antara satu dengan lainnya, ditambah dengan kami harus beradaptasi dengan lingkungan yg lebih beragam lagi di sini. Jadi beliau menyimpulkan bahwa apa yang saya sampaikan adalah contoh yang sangat tepat untuk menggambarkan pluriculturalism,” terang Fiki.