close

Rektor Lepas Mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Inbound Unsri

Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri), Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE. IPU. ASEAN Eng. bersama Staf Khusus Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi melepas mahasiswa peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Tahun 2022. Pelepasan dilakukan di Gedung Auditorium Unsri kampus Indralaya, Jumat (16/12/2022).

Mahasiswa peserta Program PMM semester Ganjil sebanyak 197 orang mahasiswa yang berasal dari 75 perguruan tinggi negeri dan swasta ini dilepas untuk kembali ke kampusnya masing-masing setelah melaksanakan tugas belajarnya di Unsri selama satu semester sejak 12 Agustus 2022 lalu. 

Pelepasan Mahasiswa Program PMM Inbound  Unsri ditandai dengan penyerahan sertifikat kegiatan dan pengembalian kartu pengenal mahasiswa Unsri secara simbolis  oleh Rektor didampingi Staf Khusus Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Fiona Handayani, MBA.

Dalam sambutanya Rektor menyampaikan permohonan maaf kepada para peserta PMM atas hal-hal yang tidak berkenan selama di Unsri serta mengucapkan selamat dan terimakasih karena selama satu semester di Unsri semuanya sangat prima dan berkelakuan baik. “Ini menjukkan bahwa adik-adik semua sudah bisa berada di luar kandang, sudah berasimilasi, sudah berkomunikasi tentunya banyak sahabat di sini. Saya yakin yang sudah mendapatkan ini kalau diberi kesempatan lagi oleh Pak Menteri pasti nomor satu semua dan saya tahu persis mereka-mereka ini memang mandiri dan kekeluargaan yang mereka lakukan selama di kampus iniini,” Ujarnya. 

Baca Juga :  Fokus Tingkatkan Kualitas Mitra, Program IISMA Tahun Depan akan Gandeng Perguruan Tinggi Top 100 Dunia

Rektor juga menitip salam kepada para orang tua peserta, para dosen, dan pimpinan universitas peserta PMM. “Jadilah kalian itu sebagai tali pertama penghubung antara perguruan tinggi masing-masing dengan Universitas Sriwijaya. Jangan berhenti di sini, datang lagi ke sini. Saya siapkan beasiswa S2 bagi adik-adik yang berprestasi di kampusnya. Nanti saya koneksikan dengan Universitas Sriwijaya ngambil beasiswa di Universitas Sriwijaya untuk program S2. Yang terbaik itu pasti kita masukkan dalam program karena mulai tahun ini Universitas Sriwijaya memang menyediakan beasiswa untuk anak-anak bangsa dan juga dari luar negeri karena kita sudah menuju internasionalisasi. Anggaran sudah saya siapkan. Diantara kalian diharapkan ada yang mendapatkan beasiswa di Universitas Sriwijaya,” kata Rektor.

Staf Khusus Mendikbud Ristek mengatakan bahwa banyak yang pernah menjadi mahasiswa, tetapi tidak semua orang memiliki kesempatan seperti yang dialami peserta Program PMM bisa mengikuti perkuliahan tidak hanya di satu tempat, tetapi ada di dua tempat. “Saya yakin teman-teman diakhir program ini mungkin sudah banyak pengalaman yang di dapat. Mungkin ada yang menyenangkan, ada juga tantangan-tantangan yang dihadapi,” katanya. 
Ia berpesan bahwa sesuatu yang pernah ada dalam hidup perlu direfleksikan. Ia meyakini setelah berbulan-bulan di tempat yang baru, di kampus Unsri sudah melihat suatu budaya yang berbeda. “Saya lihat ada matakuliah yang terkait dengan budaya Nusantara memang sengaja supaya teman-teman bisa mengeksplor lebih banyak tentang negara kita. Jadi ambil waktu untuk merefleksikan. Selama ini apa saja si yang dipelajari apa hal-hal yang baru apa, apa hal-hal yang mengagetkan, apa hal-hal yang menyenangkan atau hal-hal yang sulit.  Mungkin ada teman-teman yang baru pertama kali tinggal di luar kota jauh dari orang tua jauh dari teman-teman tapi hal apa saja yang teman-teman sudah berhasil lewati dan pelajari. Saya rasa selain belajar tentang negara ini, belajar tentang budaya yang baru ada hal yang teman-teman pelajari juga yang tidak kalah pentingnya, yaitu mengenal diri teman-teman sendiri. Bagaimana saat berada di lokasi yang baru, mungkin di posisi yang nggak nyaman. Di situ teman-teman bisa berefleksi oh kekuatan saya di sini, kelemahan saya di sini, ini hal yang harus saya perbaiki,” pesannya. 

Baca Juga :  Kerja Sama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta

Selain itu ia berpesan untuk dapat membangun jejaring dengan orang-orang yang sudah ditemui, baik dosen, mentor, atau siapapun yang selama ini sudah membantu selama berada Unsri. (Humas_Unsri)