close

Peserta dan Alumni Kampus Merdeka Kini Punya Platform untuk Berbagi Cerita

Lebih dari 150 ribu mahasiswa di seluruh Indonesia telah mengikuti program Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia.

Selama satu semester, para mahasiswa berkesempatan menikmati indahnya keberagaman nusantara dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), merasakan pengalaman belajar di luar negeri dalam program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), mengabdikan diri bagi pendidikan dalam program Kampus Mengajar (KM), terjun ke dalam dunia industri melalui program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), berinteraksi dengan para pakar dalam program Praktisi Mengajar (PM), dan belajar membangun bisnis dalam program Wirausaha Merdeka (WMK).

Semua pengalaman menarik, kisah inspiratif, dan pembelajaran yang penuh makna dari para peserta dan alumni kini bisa dibagikan dalam sebuah platform bernama Cerita Kampus Merdeka, yang dapat diakses oleh masyarakat umum di laman cerita.kampusmerdeka.kemdikbud.go.id.

“Laman ini telah diinisiasi beberapa bulan terakhir, secara khusus disiapkan untuk mengakomodir para peserta dan alumni untuk bisa menuliskan berbagai cerita baik dan pengalaman menarik mereka,” ucap Aidil Putra Soeroto selaku Manajer Digital Strategis tim Humas & Branding Kampus Merdeka pada acara Peluncuran Awal Laman Cerita Kampus Merdeka, Selasa (20/12) di MyTen Coffee Jakarta.

Baca Juga :  The Global Melting Pot: Keseharian Awardee IISMA di Asia

Ia menerangkan, program Kampus Merdeka telah berjalan selama dua tahun, dan sudah banyak peserta serta alumni merasakan dampak positif dari program yang mereka ikuti. “Jadi tentunya mereka punya beragam cerita untuk dikisahkan, dan kami merasa perlu mewadahi cerita-cerita ini,” imbuh Aidil.

Acara peluncuran awal yang diselenggarakan secara luring dan juga disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Kampus Merdeka ini diisi dengan dua sesi gelar wicara Ngobrol Bareng atau Ngobar. Sesi Ngobar pertama menghadirkan penulis dan pendiri asumsi.co, Pangeran Siahaan, untuk berbincang seputar seni bercerita dan menulis kreatif.

“Menulis selain untuk kepuasan diri sendiri ini juga bisa mempengaruhi orang lain, itulah mengapa tulisan itu powerful sekali,” ungkapnya.

Baca Juga :  Belajar adalah kunci bagaimana membangun peradaban pola pikir

Pangeran memberikan berbagai tips penulisan kreatif, misalnya terkait penentuan tema dan sudut pandang, gaya penulisan, hingga pemilihan kata. Menurutnya, kemampuan menulis akan berkembang seiring dengan semakin banyaknya tulisan yang dihasilkan sehingga seorang penulis bisa memulai dari hal-hal yang sederhana.

Narasumber di sesi Ngobar kedua adalah Dita Aisyah, Co-Founder dari Binar Academy yang masuk dalam deretan Forbes Indonesia 30 under 30. Ia berbagi cerita tentang perjalanannya membangun karier. Menurutnya, para peserta dan alumni program juga bisa menjadi sosok inspiratif bagi mahasiswa lainnya dengan membagikan kisah-kisah menarik mereka.

“Semua orang punya cara sendiri untuk menulis, dan itu tidak masalah, tidak ada cara tertentu yang harus diikuti. Jangan menulis untuk orang lain, dan jangan menulis untuk menyenangkan orang lain. Jadilah dirimu sendiri, dan di situ tulisanmu akan menjadi lebih bermakna,” kata Dita.Peserta dan alumni program Kampus Merdeka dapat mulai mengunggah tulisan di laman ini dengan cara melakukan registrasi akun. Pada saat registrasi mereka akan diminta untuk memasukkan sejumlah data pribadi dan mengunggah dokumen pendukung berupa sertifikat tanda telah mengikuti salah satu program. Pengelola laman akan melakukan verifikasi pendaftaran, dan selanjutnya pendaftar akan menerima notifikasi melalui email.