close

Sambut Kampung Ramah Lingkungan, Tim KKN-T IPB University Mengadakan Pelatihan Pembuatan POC dan Penyemaian Bibit

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) IPB University memberikan Sosialisasi Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dan Praktik Penyemaian kepada warga Desa Pangkal Jaya, Kecamatan Nanggung, Bogor, Jawa Barat. Pelatihan ini ditujukan dalam menyambut program desa yaitu Kampung Ramah Lingkungan (KRL).

Salah satu mahasiswa Tim KKN-T IPB, Roro Intan Sasmaya Akbar mengatakan, kegiatan dilaksanakan dengan tujuan mengedukasi masyarakat Desa Pangkal Jaya mengenai pemanfaatan limbah organik rumah tangga serta cara melakukan penyemaian bibit yang baik dan benar. Tidak hanya dalam bentuk sosialisasi, namun diadakan juga pelatihan pembuatan POC secara langsung bersama warga desa.

“Limbah organik rumah dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bermanfaat, salah satunya dengan pembuatan POC. Limbah sisa rumah tangga memiliki kandungan unsur yang sangat baik untuk pertumbuhan tanaman, limbah organik tersebut dapat berasal dari nasi basi, cangkang telur, ampas teh atau kopi hingga sisa buah buahan dan sayuran,” ujarnya.

Baca Juga :  Mahasiswa ISI Yogyakarta Raih Penghargaan dalam Indonesia Industrial Design Student Award 2021

Sementara itu, Fauzan L Mahdiansyah yang juga anggota KKN-T IPB University menyebut, POC memiliki metode khusus selama proses pembuatannya. Yaitu dengan pembukaan tutup botol 1-2 hari, setelah semua bahan dicampurkan. Menurutnya, hal ini dilakukan agar CO2 yang terdapat pada media POC dapat diganti dengan O2.

Dalam kesempatan itu, pada kegiatan pelatihan penyemaian, Agum Hideo Saputra selaku mahasiswa Fakultas Pertanian IPB University menjelaskan, faktor penting keberhasilan dalam proses penyemaian adalah penyiapan bibit tanaman baru diusahakan terkena cahaya matahari agar terjadi etiolasi. Etiolasi sendiri merupakan pertumbuhan yang tidak normal d imana tanaman tumbuh di tempat gelap tanpa adanya sinar matahari.

“Kendala pembuatan POC adalah baunya yang tidak sedap. Bagaimana cara meyakinkan kita bahwa limbah organik dapur dapat dijadikan pupuk dan bisa bermanfaat bagi tanaman?” tanya Acang, warga RW 07 Desa Pangkal Jaya.

Baca Juga :  Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor: Potensi dan Keberlanjutan Ibukota Negara di Kalimantan Timur

Menanggapi hal itu, Pembimbing KRL Desa Pangkal Jaya, Sholeh menuturkan, “Sesuatu yang berbau belum tentu mengindikasikan hal yang berbahaya. Bau tidak sedap yang dihasilkan dari proses pembuatan POC, disebabkan oleh proses fermentasi dan bahannya tersebut.”

Acara diakhiri dengan pelatihan pembuatan POC dan Penyemaian di tray yang dilakukan oleh tiga orang perwakilan warga Desa Pangkal Jaya dan mahasiswa KKN-T IPB University. (*/Rz)